Sejarah SMA Kristen Petra Malang

SMA Kristen Petra Malang berada di Jalan Prof. Moch. Yamin,SH No. 53 Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Klojen Kode Pos 65118 Kota Malang Provinsi Jawa Timur. Sekolah ini merupakan sekolah swasta yang bernaung di bawah Yayasan Badan Pendidikan Kristen (YBPK) Petra yang dikelola oleh Gereja Kristen Indonesia (GKI) Tumapel Malang. Seperti namanya, sekolah ini bernafaskan keagamaan Kristen. Walaupun demikian para siswa yang ada di SMA Kristen Petra Malang memiliki agama yang beragam mulai dari Kristen, Katolik, dan Islam. Juga berasal dari ras yang berbeda-beda. Begitu pula guru yang ada di SMA Kristen Petra tidak semuanya beragama nasrani.

SMA Kristen Petra Malang berdiri sejak tanggal 11 Agustus 1963. Sekolah ini merupakan sekolah tua yang memiliki lokasi sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda karena di lokasi sekolah ini sudah berdiri lebih dulu sekolah tingkat SMP dan SD. SMA Kristen Petra terletak di tengah Kota Malang yang penuh dengan pusat pertokoan. Walaupun demikian lingkungan sekolah tetap kondusif , tenang dan aman. Sejak tahun 2010 SMA Kristen Petra telah memperoleh status Terakreditasi “A”.

Secara posisi  SMA Kristen Petra Malang berada di lingkungan strategis secara ekonomi, eksistensinya  terletak  dalam  ring  pemukiman  penduduk  yang  sedang  berkembang secara  pesat. Keberadaan  SMA Kristen Petra Malang sangat berpotensi dikembangkan secara nyata dan  optimal  pada  masa  mendatang.  Hal  ini  seiring  dengan  denyut  nadi  irama perkembangan lingkungan yang menjadi penopangnya.  Prospek berkembang pesat pada masa depan ditandai dengan beberapa gejala dinamika  yang  terjadi pada  lingkungan  sekitar  sekolah,  baik  secara mikro maupun  makro.

Melihat dari gejala prospek  tersebut, sangat memungkinkan bahwa bidang ekonomi pun niscaya akan berkembang pula mengiringi dan seirama dengan segala perkembangan tersebut.

Perkembangan  penduduk  di  lingkungan  SMA Kristen Petra Malang   yang semakin  padat  akan memunculkan  berbagai  ragam  interaksi  antara mereka.  Dari  hubungan sosial tersebut  secara  perlahan-lahan  namun  pasti  akan  timbul  rasa  kompetisi  yang  sehat antara  mereka  sehingga  secara  dimensi  sosial  akan  makin    meningkatkan  geliat kualitas SMA Kristen Petra Malang pada masa mendatang.

Dan  dari  para  orang  tua  yang  berilmu  pengetahuan  dan  berteknologi  yang cukup akan peduli dan melahirkan anak-anak sekolah yang ”melek”  iptek sehingga terjadi  simbiosis mutualisme antara sekolah dan masyarakat dalam hal  iptek. Yang pada akhirnya SMA Kristen Petra Malang  memiliki mobilitas tinggi dalam iptek.  Kemajemukan latar belakang budaya penduduk sekitar sekolah dan para orang tua  serta  calon  siswa    akan  berpadu  dengan    budaya  yang  telah  terbina  di  SMA Kristen Petra Malang. Hal  ini  tidak  mustahil  akan  melahirkan  budaya-budaya  baru yang  telah  teruji  secara  proses  interaksi  antar  komponen  tersebut  sehingga  budaya baru yang  terbentuk akan  semakin baik karena hasil dari perpaduan yang beraneka ragam tersebut.

Namun  demikian,  tidak  menutup  kemungkinan  akan  menimbulkan  budaya negatif  yang  memerlukan  penyeleksian  secara  cermat  dan  hati-hati.  Itu  semua merupakan  tantangan ke depan SMA Kristen Petra Malang  dalam membentuk budaya yang sehat dalam pembinaan anak-anak bangsa ke depan.  Mengingat  hal  tersebut SMA Kristen Petra Malang  perlu membina  diri  dengan memupuk daya tarik terhadap  masyarakat yang akan menyekolahkan anak-anaknya merasakan  kebermanfaatan  lembaga  pendidikan  ini  sehingga mereka  tidak merasa terkendala  antara  letak  tempat  tinggal  dengan  letak  sekolah.  Sebagaimana  hukum alam, dimana pun adanya jika butuh akan dihampiri dan dipercayai.

9 Replies to “Sejarah SMA Kristen Petra Malang”

  1. Sekolahnya sudah ada sejak jaman dahulu, apa bangunannya masih ada juga yang model kuno atau peninggalan Belanda bgitu?
    Bisa jadi obyek tujuan wisata tempo Doeloe asik khan.

    1. Senang sekali sdr. Ricardo mengunjungi website kami, tentu saja masih ada jejak-jejak histori di sekolah kami. Semisal bangku-bangku yang di pakai masih model lama, hanya gedung memang sudah mengalami pembaruan dan pembangunan dimana gedung sudah berlantai 2 dan sebagainya. Kami akan senang sekali dan terbuka apabila sdr. Ricardo bersedia berkunjung dan melihat-lihat lokasi sekolah kami.
      Terimakasih.

  2. Saya alumni 1976, dimana saat itu SMAK Petra dipimpin kepala sekolah Pak Sis dan wakilnya Pak Nowo. Tak beda dengan siswa SMA lain semua berseragam putih abu-abu, tapi yang membedakan adalah tampilan rambut prianya.raya-rata berambut gondrong sebahu. Inilah salah satu daya tarik SMAK Petra. Saya bangga pernah menjadi bagian sejarah SMAK Petra, salam!

    1. Terima kasih kakak. Lain waktu bisa mampir ke SMA Kristen Petra ya kak untuk melihat perkembangan berikutnya. Salam hangat dari admin. 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *